Selasa, 13 November 2012

ASWAJA ,WAHABI TTG BID`AH (3)

Wahabi dan Ironisme Pemahaman Bid’ah (Bagian Ketiga / Terakhir)

Gunakanlah akalmu untuk berpikir agar dapat HidayahAllah Menganugrahimu Akal untuk Berpikir, Jangan Remehkan Akalmu Agar Dapat Hidayah

Oleh: A. Fawwaaz Al Q
Kullu bid’atin dlolalah….
Setiap  bid’ah adalah sesat, tetapi setahu kami madzab wahabi membagi bid’ah menjadi dua: Bid’ah Agama dan Bid’ah Dunia.  Lho kok nggak konsisten, katanya setiap bid’ah sesat?

  1. Bid’ah Agama : tidak boleh apa2 dalam agama yg tdk dicontohkan Baginda nabi saw
  2. Bid’ah Dunia : boleh apa2 dalam urusan dunia asal tdk melanggar syariat Baginda nabi saw
Kalau kami salah dalam hal ini mohon para wahabi membetulkan definisi Bid’ah menurut kalian.

Allah swt mewajibkan kepada sekalian manusia untuk menjalankan (ibadah) perintahNya seperti Firmanya “ tdklah sekalian jin dan manusia ini diciptakan kecuali hanya untuk beribadah (kepada Allah swt semata)” kewajiban menjalankan perintahNya adalah mutlak bagi yang berAKAL,
Allah swt berkali-kali bertanya kepada manusia untuk mengingatkan bagaimana manusia mempergunakan akalnya. Seorang Einstein sekalipun IQ nya genius, dia (Einstein termasuk orang yang bodoh karena dia tidka juga tahu bahwa secara ilmiah Allah swt itu ADA, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan terbukti bahwa Einstein itu sangat bodoh karena tidak mau mengikuti kebenaran syariat yang dibawa baginda Nabi saw).
fenomena Einstien  hendaknya kita semua memikirkanya merenungkanya, mengapa seorang yang sangat genius tetapi bodoh  untuk dirinya sendiri. Memang hidayah adalah kepunyaan Allah swt, tetapi manusia yang berakal akan selalu memikirkan dirinya  bagaimana agar dirinya dicintai Allah swt dan RosulNYA, baru menasehati orang lain dan na’udzubillah bila sampai mencela orang lain. Pikirkanlah renungkanlah, sudahkah akal kita  teracuni kaum Yahudi? Kaum Yahudi selalu merasa diri mereka paling benar, paling super (sombong). Pikirkanlah renungkanlah apakah akal kita sudah teracuni Kaum Nasroni?  Kaum Nasroni  memfitnah Tuhan menjadi 3 bagian (tuhan bapa, tuhan anak, roh kudus) . Apakah kalian sudah membagi Allah menjadi 3 (Uluhiyah, Rububiyah, Asmawasifah) ? Dan mohon maaf terpaksa kami ulang-ulang: ini adalah tasabbuh Yahudian wa nasroniyan dan bid’ah yang besar, apakah kalian tidak memikirkanya? Apakah kalian manusia yang berakal? Apakah kalian seperti Einstein,­ genius tapi bodoh untuk dirinya?

MAHA SUCI ALLAH DARI APA YG DIPERBUAT MAKHLUKNYA.
PERGUNAKAN AKAL PIKIRANMU UNTUK MENGENAL DIRIMU SENDIRI SEBELUM DIRI ORANG LAIN APALAGI SAMPAI MENCELA ORANG LAIN (BID’AH,SESAT,SYIRIK), AGAR  HIDAYAH  MENGHAMPIRIMU.   AMIIN

SEMOGA ALLAH SWT MEMBIMBING KITA PADA JALAN KEKASIHNYA BAGINDA NABI  MUHAMMAD SAW. AMIIN
Mengapa kalian  hususnya wahabiyun kami ajak untuk memikirkan diri sendiri sebelum memikirkan muslimin lainnya. Karena kalian wahabiyun selalu memikirkan bagaimana menyalahkan kami dengan hujjah tafsiran para syeh / ustadz kalian sedangkan dirimu sendiri engkau biarkan, engkau lupakan.
Kami bersholawat engkau bid’ahkan, sedangkan membenci kami adalah dosa, engkau lalaikan.
Kami bertawassul engkau syirikkan padahal engkau tidak tahu hati kami, sedangkan hati kamu sendiri (sombong) engkau abaikan.
Kami selamatan 7 hari, 40, 100 hari engkau tasabbuhkan dengan kelompok manusia pembagi ketuhanan 3 ( brahma, wisnu, syiwa ) sedangkan engkau membagi ketuhanan 3, hatimu tak merasa bertasabbuh Nasroniyan (tuhan bapak, tuhan anak, roh kudus). Sampai kapan akalmuakan kau gunakan untuk berpikir, sampai kapan agar engkau layak dikatakan sebagai manuasia yang berpikir.?

Agar tidak berkepanjangan kelalaian dan ketertipuan hati kalian, sejenak  kami ajak untuk menggunakan akal sehat pemberian Allah swt, harapan kami agar kalian tidak termasuk orang yg mendustakan Rosulullah saw dan kembali ke-Al-jama’ah kaum muslimin. Amiin….

TERNYATA SYEH , USTADZ, DOKTOR, S3 YG KALIAN IKUTI ADALAH AHLI BID’AH (hasanah) TETAPI DARI SEBAB BID’AH (hasanah) ikut-ikutantan (nyontek) menulis Hadist LALU KALIAN MELAKUKAN DOSA BESAR yaitu MENYAKITI HATI KAUM MUSLIMIN ( KEJAHATAN YANG BESAR TERHADAP KAUM MUSLIMIN) .
Gunakan akal sebaik-baiknya agar memahami apa yang kami sampaikan berikut ini:

          1. LARANGAN  MENULISI  HADITS  NABI
______________________________________________________

لاَ تـَكْـتبُـوُا عَـنِّىْ إلاَّ الـْقـُرْآنَ فَـمَنْ كَـتـَبَ عَـنِّى غَـيْرَ الـْقـُرْآنَ فـَلـْيَمْـحُـهُ*         رواه مسلم ،وأحمد، وإبن ماجه، والنسائ، والدارمى،وإبن حبان.

Artinya: jangan kalian tulis dari aku (Muhammad saw) kecuali Al Quran, maka barangsiapa menulis dari aku selain Al Quran hendaklah dia menghapusnya.
Hadits ini riwayat:
Imam Muslim
Imam Ahmad
Imam Ibnu Maajjah
Imam Al Nasaiy
Imam Al Darimiy
Imam Ibnu Hibban.
Berdasarkan hadits tersebut berarti menulisi hadits itu bid’ah dan melanggar larangan Nabi Muhammad saw. Jadi adanya kitab-kitab hadits itu adalah hasil dari perbuatan bid’ah, tetapi manfaatnya sangat besar bagi agama Islam dan umat Islam. Oleh karenanya, maka walaupun bid’ah, menulisi hadits adalah bid’ah hasanah.

Al-Q berkata:
1.    TIDAK PERLU PENGAKUANMU (wahabi) BAHWA TERNYATA PARA IMAM HADIST TAHU BAHWA MENULIS HADIST ADALAH LARANGAN BAGINDA NABI SAW TETAPI PARA IMAM HADIST JUSTRU MENULIS HADIST (MELAKUKAN BID’AH hasanah) PARA IMAM HADIST MENGADA-ADA DALAM HAL AGAMA (bid’ah hasanah). PANTASLAH HADIST NABI YG SEMESTINYA  MENJADI PETUNJUK JUSTRU MENYESATKAN KALIAN KARENA KALIAN SELALU INGIN MENYESATKAN KAUM MUSLIMIN (boleh jadi memalsu hadist Nabi saw tentang pasal ZIARAH QUBUR NABI  saw dipalsu dengan ZIARAH MASJID NABI saw ) SEAKAN-AKAN BAIK BAGI AGAMA INI (Islam). Lahaulawalaquwwatailabillah.



2.    TIDAK PERLU PENGAKUANMU (wahabi) BAHWA MUSYAF  AlQUR’AN  YG DIKUMPULKAN ABU BAKAR ra ATAS USULAN  UMAR ra DAN DISEMPURNAKAN  USTMAN ra ADALAH BID’AH (hasanah). PANTASLAH KALAU AL-QUR’AN TDK DPT MEMBERI PETUNJUK  BAHKAN MENJADI FITNAH  BAGI KAUM BELAKANGAN (wahabi), KARENA  MUSYHAF AL-QUR’AN ADALAH HASIL DARI BID’AH (hasanah).



3.    PANTASLAH  IMAM ALI ra TDK BERGUNA / BERMANFAAT BAGI KALIAN ( redaksi sholawat imam Ali ra, imam Ali,ra berfatwa bahwa Allah swt ADA TANPA TEMPAT seperti taqlid  kami kpd Imam Ali,ra) KALIAN TENTANG DG  SEGALA  CARA DG SEGENAP NAFSUMU DG KESOMBONGANMU AGAR KAUM MUSLIMIN  INGKAR.




4.    PANTASLAH KALAU ULAMA’ AHLULBAITS NABI SAW TDK BERGUNA BAGI KALIAN BAHKAN KALIAN KATAKAN THOGHUT (Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-hasani) MUNGKIN KARENA  KALIAN HANCURKAN  KALIAN  JARAH PENINGGALAN BAGINDA NABI SAW, MUNGKIN KARENA HARTA BENDA YG DIBAWA KAUM MUSLIMIN KE DUA TANAH HARAM UNTUK MEMECAH BELAH AL-JAMA’AH  KAUM MUSLIMIN SEHINGGA KALIAN BERPECAH BELAH SENDIRI. BUKANKAH BEGITU???…
Kami berlindung kepada Allah swt atas sifat buruk ini.  amiin….



5.    DAN KAMI KATAKAN  DISINI KALIAN  (wahabiyun) TDK TAHU MALUU, KALIAN TIDAK TAHU DIRI , TIDAK PANDAI BERSYUKUR , dan mohon maaf terpaksa kata2 kami menusuk telinga biar mendengar bagi yg tuli, untuk melembutkan  hati yg keras membatu akibat formalin ajaran madzab wahabi ,biar sadar pikiran yg lalai. KAMI INGATKAN KEMBALI  BAHWA  HADIST YG KALIAN BACA DITELAAH DIMAJELIS2 KALIAN ADALAH HASIL BID’AH hasanah OLEH PARA IMAM HADIST.

Beliau2 Imam Hadist semoga Allah meridloinya, hafal ratusan ribu Hadist ,Peringatan bagiYg tdk hafal hadist 100.000 berikut sanad dan matanya jg berkomentar ikuti saja. Syeh Albani sekalipun tdk mencapai derajad ini bahkan 10 hadist pun tak hafal (berikut sanad dan matanya.TAQLID SAJA SEPERTI  KAMI tak usah malu biar tdk malu-maluin. Hee..he.hee..

Kami juga mengingatkan Janganlah suka mendoifkan suatu hadist apalagi menganggap palsu, hati2 dg dirimu sendiri bahwa klem ini Hadist Palsu dan semisalnya sangat berbahaya, renungkan sampai dimanakan kalian berjalan menuju Allah swt. Orang yg bejo tdk minum bintang tujuh . Orang yg bejo tentu mengikuti hadist tsb diatas dan orang yg beruntung tentu melakukan BID’AH (hasanah).menulis hadist biar bermanfaat bagi kita kaum muslimin yg bodoh ini, amiin..  SUDAHKAH AKALMU KAU PERGUNAKAN UNTUK MEMIKIRKANYA?

  1. MENGAMBIL MIQOD DI BANDARA KING ABDUL AZIZ ADALAH BID’AH.
Rosulullah saw tdk memerintahkan, melakukan dan memberi tuntunan seseorang yg berhaji mengambil Miqod dari bandara king abdul aziz , alias bid’ah dan ini terjadi di negara dedengkot wahabi, yg mana raja dan ulama’nya pengikut Muhammad ibnu wahab.
Sayembara:  Barang siapa para wahabi yg berani berfatwa bahwa “Miqod di bandara  king abdul aziz adalah Bid’ah pelakunya masuk neraka” dipublikasikan di negara wahabi saudi arabia, berhadiah hokum pancung.  Mau ikut siapa takut!!  Demi KEBENARAN (apa yg kalian yakini) mengapa GENTAR? ? kalau kalian tdk munafik tentu “BID’AH” !!! ayo berani???…

Sebagai bahan renungan menjelang tidurmu :
Bahwa sholawat adalah doa, perhatikan redaksi shalawat ini;

Ya Allah semoga keselamatan selalu tercurah kepada Muhammad dan ahlulbaitnya dan para sahabat”

“Ya Allah semoga keselamatan selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad nabi yg ummiy dan kepada ahlulbaitnya dan para sahabatnya”

“Ya allah sampaikan salam takzimku dan semoga keselamatan tercurah kepada baginda nabi Muhammad bin abdillah dan kepada keluarganya dan para sahabtnya”

Ketiga redaksi sholawat ini mana yang bid’ah? (yang tidak sesuai dengan redaksi yang Nabi ajarkan)
-       Bila kalian sudah menentukan mana yang bid’ah (yangg tidak sesuai redaksi Nabi) apakah bid’ah seperti ini sesat pelakunya masuk neraka?
-       Apakah orang yang berdo’a seperti itu sesat? Bukankah sholawat hakekatnya adalah doa?
-       Apakah bila kami berdoa: Ya Allah anakku fulan, anakku fulan, Juga Anakku fulan dan fulan bukakanlah hikmah ilmu yang bermanfaat di dunia dan di ahirat, berikanlah kesehatan yang bermanfaat, jauhkanlah sesuatu yang buruk, perbuatan yang haram, tegakkanlah sholat pada diri mereka, diri kami dan diri istri kami, kabulkanlah doaku ya-allah ya-Rahman ya-Rahim…
Doa ini redaksinya tidak pernah diajarkan Baginda Nabi saw berarti “Bid’ah” pelakunya masuk neraka berdasar pemahaman madzab wahabi: ”kulu bid’atin … dholalah!”

-       Kalau sholawat spt redaksi diatas yg tdk sesuai redaksi nabi adalah sesat bid’ah neraka, kalau kami berdoa yg redaksinya tdk seperti baginda nabi ajarkan adalah sesat bid’ah, neraka lalu kami harus bagaimana?
Mungkin benar kata Roma Irama TEER– LAA—LUU…!!

Di ahir bahasan ini mohon wakil Wahabi / Salafi menjawab pertanyaan yang kami ajukan:
DAN KAMI DISINI TIDAK BUTUH HUJAH (komentar) KALIAN YG HANYA PUTAR-PUTAR di antara APA, BAGAIMANA, KEMANA, MENGAPA. Lalu  kapan mengamalkanya?
UNTUK ITU, MOHON JAWAB DENGAN JUJUR, MOHON JAWAB DENGAN JUJUR, MOHOM JAWAB:  YA… atau  TIDAKK…
  1. Tentu syeh kalian tahu tentang Larangan menulis hadist nabi, Apakah menulis Hadist BID’AH?
  2. a.     YAA             b.  TIDAKK
    1. Mengambil MIQOD dari Bandara King Abdul Aziz , apakah hal tersebut BID’AH?
      1. a.      YAA               b. TIDAKK
      2. a.     Bid’ah Dunia  b. Bid’ah Agama
      3. a.     YAA                b. TIDAKK
  1. Kedua pertanyaan tersbut apakah BID’AH DUNIA  atau BID’AH   AGAMA?
  1. Perhatikan contoh redaksi Shalawat di atas, apakah bersholawat Nabi yang redaksinya tidak sesuai redaksi yang Nabi ajarkan itu BID’AH dan pelakunya masuk neraka?

Ayo pergunakanlah akal  untuk berpikir agar menjadi orang yang beruntung.
 Semoga bermanfaat. Mari bersholawat:
Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa’alaa aali sayyidina Muhammad.

Diambil dari Drs.Ahmad Bukhori Masruri dan sumber lainnya.

AHLUSSUNNAH VS WAHABI TTG BID`AH (1)

AHLUSSUNNAH VS WAHABI TTG BID`AH (2)

Tidak ada komentar: